Header Ads

Breaking News
recent

Tudingan Istana Terhadap Beeny Wenda Sebagai Dalang Kerusuhan Papua

Kepala Staf Presiden Moeldoko menuding Benny Wenda, pemimpin gerakan Papua Merdeka, ialah tokoh sentral di balik kericuhan di Papua serta Papua Barat. Benny merupakan pimpinan gerakan Papua Merdeka ataupun ULMWP( United Liberation Movement of West Papuan) yang saat ini menemukan suaka buat tinggal di Inggris semenjak 2003 silam.

Moeldoko mengatakan, Benny sudah melaksanakan mobilisasi diplomatik terpaut isu kemerdekaan Papua di beberapa negeri, semacam Inggris serta Australia. Tetapi, bagi Moeldoko, data yang di informasikan Benny diyakini tidak benar serta merugikan bangsa Indonesia." Ia mobilisasi diplomatik, mobilisasi data yang missed, yang tidak benar. Itu yang ia jalani di Australia- lah, di Inggris- lah," ucap Moeldoko di kantornya, Senin( 2/ 9).

Menjawab pergerakan Benny Wenda yang lumayan gencar mengampanyekan kemerdekaan Papua, Moeldoko menyebut Pemerintah Indonesia terus mengupayakan pendekatan politik, paling utama dengan pihak Inggris. Dia menegaskan, pemerintah tidak hendak melaksanakan pendekatan militer terhadap perkara di Papua serta Papua Barat dikala ini." Ini juga pula lebih ke politik sebab ia bergerak di front politik," katanya.

Benny Wenda mulai memperjuangkan kemerdekaan Papua semenjak tahun 1970- an. Dia pernah dijebloskan di penjara pada 2002, tetapi setelah itu kabur serta diselundupkan ke Papua Nugini. Sehabis itu, Inggris membagikan suaka terhadapnya sampai saat ini.

Menteri Politik Hukum serta Keamanan Wiranto pula mengamini kalau Benny Wenda menebarkan provokasi dalam perkara di Papua serta Papua Barat.

" Aku kira benar kalau Benny bagian konspirasi buat permasalahan ini. Namun kita wajib lawan dengan kebenaran kita lawan dengan kenyataan, serta umumnya provokasi yang tidak benar, data yang menyesatkan cuma bisa dibantah dengan fakta- fakta yang terdapat," ucap Wiranto di gedung Kemenko Polhukam, Senin( 2/ 9).

Tidak ketinggalan, Mabes Polri pula menjawab keterlibatan Benny Wenda.“ Jika di Indonesia, telah tentu ditangkap ia itu,” kata Dedi. Dia mengklaim, memanglah banyak aktor asing yang memprovokasi suasana di Papua.

Aksi unjuk rasa di Papua serta Papua Barat diawali semenjak Senin( 19/ 8) kemudian. Isunya kala itu merupakan keluhan terhadap aksi rasialisme yang dicoba oknum ormas serta aparat keamanan terhadap mahasiswa Papua di Surabaya pada Jumat( 16/ 8). Sepanjang ini beberapa terdakwa dari pihak ormas sudah diresmikan dalam permasalahan itu. 2 anggota Tentara Nasional Indonesia(TNI) pula tengah ditilik.

Aksi- aksi unjuk rasa itu sebagian berakhir dengan kericuhan, semacam di Manokwari, Sorong, Mimika, Diyai, serta Jayapura. Di Diyai, kepolisian mengklaim 2 masyarakat serta satu prajurit Tentara Nasional Indonesia(TNI) wafat walaupun gereja setempat mencatat sedikitnya 7 masyarakat wafat. Di Jayapura, kerusuhan pada Kamis( 29/ 8), merangsang aksi tandingan yang menimbulkan 4 masyarakat wafat pada Ahad( 1/ 9) dini hari.

Aksi- aksi di bermacam daerah itu tidak tidak sering disusupi sentimen prokemerdekaan serta proreferendum Papua. Bendera bintang kejora yang digunakan bagaikan lambang kemerdekaan Papua berkibar di mana- mana, apalagi sampai depan Istana Kepresidenan.

Lewat account Facebook resminya, Benny Wenda malah menuding Pemerintah Indonesia berupaya memantik konflik antaretnis di Papua dengan memfasilitasi terjadinya milisia- milisia buat mengalami aksi antirasialisme.“ Wajib aku tekankan, musuh masyarakat Papua bukan masyarakat Indonesia. Musuh kami cumalah sistem kolonialisme,” tulisnya.

Dia memohon masyarakat Papua tidak terprovokasi dengan aksi- aksi tandingan belum lama ini.“ Kami tidak hendak mengizinkan banjir darah di negeri kami. Kami hendak meretas jalur mengarah kemerdekaan dalam kedamaian serta cinta. Perjuangan damai kami bukan buat balas dendam, namun referendum,” kata ia.

Sebby Sambom, juru bicara TPNPB, sayap bersenjata kelompok separatis kemerdekaan Papua, pula menyangkal grupnya, ataupun pihak mana juga menyetir aksi di Papua.“ Aksi keluhan rasialisme merupakan aksi karena akibat. Kita tidak dapat menyalahkan siapa juga, sebab yang namanya gerakan massa tidak dapat dibatasi. 

Sumber https://tegalsiana.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Tegalsiana-085741799056-Indonesia. Diberdayakan oleh Blogger.