Kandidat VP Jokowi, Ma'ruf Amin, mengirim ucapan selamat Natal yang langka
Dalam peristiwa yang jarang terjadi, ketua non-aktif Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang dipandang sebagai penjaga ortodoksi Islam, telah mengirim ucapan selamat Natal kepada orang-orang Kristen di seluruh negeri.
Ma'ruf Amin, yang bekerja bersama Joko "Jokowi" Widodo dalam pemilihan presiden 2019, terlihat berharap semua umat Kristiani di negara itu memiliki "Selamat Natal dan Tahun Baru" dalam klip 22 detik dari apa yang tampaknya menjadi resmi video kampanye.
Video itu segera memicu kontroversi agama dan politik.
Umat Islam Indonesia telah lama terpecah tentang apakah mengatakan "Selamat Natal" (Merry Christmas) diperbolehkan secara agama.
Beberapa percaya bahwa melakukan hal itu akan mengkompromikan keyakinan monoteistik mereka yang ketat, dengan alasan bahwa orang Kristen merayakan kelahiran Yesus Kristus sebagai penjelmaan Allah. Yang lain berpendapat bahwa Yesus adalah Nabi Islam, jadi tidak ada salahnya merayakan kelahiran seorang nabi Islam.
Selama masa aktifnya sebagai ketua MUI, badan Islam yang bertanggung jawab mengeluarkan fatwa, Ma'ruf sebelumnya berhati-hati dalam menanggapi ketika ditanya apakah ia ingin umat Kristiani "Selamat Natal", mengingat debat yang berkelanjutan dan berkepanjangan.
"Masalah ini masih diperdebatkan, [jadi] lebih baik untuk tidak mengatakannya," katanya pada bulan Desember 2012 seperti yang dilaporkan oleh tempo.co. Dia menegaskan kembali pendiriannya pada tahun 2016 sebagaimana dilaporkan oleh tribunnews.com, bahwa "Saya lebih suka tidak mengatakan ['Selamat Natal']" jika ada ketidaksepakatan tentang masalah tersebut.
MUI tidak pernah menyatakan salam Natal sebagai haram, meskipun jelas menyatakan bahwa umat Islam dilarang mengambil bagian dalam Misa Natal dan mengenakan pakaian Natal dalam fatwa yang dikeluarkan pada 1981 dan 2016.
Menanggapi pertanyaan tentang ucapan selamat Natal Ma'ruf, sekretaris umum MUI Anwar Abbas mengatakan dewan belum mengambil sikap tentang masalah ini.
"MUI tidak pernah mengeluarkan fatwa tentang itu," kata Anwar.
Presiden Jokowi, yang menghadapi kampanye negatif untuk menyerang kepercayaan Muslimnya, memilih Ma'ruf sebagai pasangannya pada Agustus, tak lama sebelum secara resmi mendaftarkan pencalonannya pada 2019.
Sumber https://tegalsiana.blogspot.com/
Tidak ada komentar: