Header Ads

Breaking News
recent

Diperkirakan 24 Juta Pelanggan Terancam tak Dapat Subsidi Listrik 2020

Sebanyak 24, 4 juta pelanggan 900 KV PLN terancam tidak lagi menerima tarif subsidi pada 2020 menyusul hasil rapat panitia kerja dengan pemerintah terpaut penataan subsidi tenaga buat RAPBN 2020. Dalam rapat panitia kerja di Gedung DPR, Jakarta, Selasa( 3/ 9), panja Banggar serta pemerintah menyetujui besaran subsidi tenaga sebesar Rp 124, 9 triliun buat RAPBN 2020.

Jumlah tersebut lebih rendah dari besaran subsidi tenaga dalam RAPBN 2020 dini sebesar Rp 137, 5 triliun ataupun besaran dalam APBN 2019 sebesar Rp 159, 97 triliun. Dari total Rp 124, 9 triliun, sebanyak Rp 70, 9 triliun buat subsidi BBM serta LPG ataupun turun dibandingkan dengan besaran dalam APBN 2019 yang sebesar Rp 100, 6 triliun.

Kemudian, Rp 54, 79 triliun buat subsidi listrik ataupun turun dari besaran usulan RAPBN 2020 dini sebesar Rp 62, 2 triliun serta APBN 2019 sebesar Rp 65, 3 triliun. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan( Gatrik) Departemen ESDM Rida Mulyana berkata usulan subsidi listrik buat RAPBN 2020 awal mulanya Rp 61, 75 triliun.

Ada 2 tipe buat jenis pelanggan 900 VA, ialah pelanggan 900 VA rumah tangga miskin sebanyak 7, 17 juta pelanggan( tabel corak merah) serta 900 VA rumah tangga sanggup yang sebanyak 24, 4 juta pelanggan( tabel corak hijau)." Maksudnya dengan usulan itu, baik pelanggan 450 VA serta 900 VA disubsidi, tetapi dapat saja yang hijau( 900 VA rumah tangga sanggup) di- take out, maksudnya kalangan 900 VA rumah tangga sanggup tarifnya hendak setimpal dengan harga keekonomian. Maksudnya buat 24, 4 juta( pelanggan) mulai 1 Januari tarif listrik hendak naik setimpal dengan harga keekonomian," kata Ridha.

Ridha mengantarkan, apabila subsidi buat pelanggan 900 VA rumah tangga sanggup yang sebanyak 24, 4 juta pelanggan dicabut, hingga alokasi subsidi listrik turun jadi Rp 54, 79 triliun." Dengan penafsiran semacam itu hingga subsidi listrik jadi Rp 54, 79 triliun, dengan demikian kami butuh sampaikan pula terpaut subsidi listrik ini pasti hasil kesimpulannya merupakan setimpal audit dari BPK. Kita mengharapkan hasil audit senantiasa dilaporkan kepada DPR," ucap Ridha.

Pimpinan Koordinator Panja Pemerintah buat APBN 2020 sekalian Kepala Tubuh Kebijakan Fiskal( BKF) Departemen Keuangan Suahasil Nazara berkata yang diusulkan Departemen ESDM merupakan pelanggan 900 VA rumah tangga sanggup tidak lagi menemukan subsidi, sehingga subsidi listrik sanggup turun dari Rp 61, 75 triliun jadi Rp 54, 79 triliun.

" Itu yang ngomong Departemen ESDM ya," kata Suahasil usai rapat tersebut.

Suahasil menegaskan, 7, 17 juta pelanggan buat jenis pelanggan 900 VA rumah tangga miskin senantiasa hendak memperoleh subsidi." Yang( pelanggan rumah tangga) miskin jumlahnya 7, 17 juta. Pada 2017 pelanggannya 4, 1 juta, hasil pemadanan dengan informasi TNP2K, dalam 2 tahun naik sebab terdapat pembaharuan naik jadi 7, 17 juta, ini senantiasa bisa subsidi," kata Suahasil 

Sumber https://tegalsiana.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Tegalsiana-085741799056-Indonesia. Diberdayakan oleh Blogger.